Refer a friend and get % off! They'll get % off too.

Era Baru Kepanduan Indonesia Potret Kegelisahan dan Harapan pada Dunia Pendidikan

NASIB lembaga pendidikan tercoreng oleh kenyataan hidup yang semakin pongah di negeri ini. Di mana-mana terjadi kesemrawutan sosial yang tak karu-karuan. Walau diakui bahwa kesalahan tidak hanya pada dimensi pendidikan, hal itu acapkali ditudingkan lembaga pendidikanlah yang (mestinya menurut mereka) bertanggung jawab pada pembentukan moral bangsa.

Kenyataannya zaman telah berubah. Masa menggelinding bagai bola es bergerak kemana saja sesuai kecenderungan hukum alam. Pada saat itu tantangan dan hambatan semakin kompleks dan coraknya amat varian. Tantangan dan hambatan itu terus-menerus menggerogoti lembaga-lembaga yang memiliki visi dan misi membentuk kepribadian warga negara.

Pendidikan dan lembaga yang berwenang mengurusinya menjadi kambing hitam. Ia menjadi korban sorotan publik. Gerakan Pramuka, atau lembaga pendidikan lain pun tentu kecepretan kondisi dan situasi yang kurang menyenangkan ini.

Institusi Gerakan Pramuka sebagai lembaga "otonom" membidani kepanduan di Indonesia tertantang untuk membuktikan dirinya sebagai institusi yang paling survivor. Persoalannya lalu mengkristal pada: apakah Gerakan Pramuka mampu menepis opini masyarakat yang miring terhadap dirinya? Dapatkah ia mewujudkan sosok dirinya (lembaga) yang elegan yang mampu membuktikan diri hidup dan dapat menghidupi.
Tulisan-tulisan pada buku ini sebagian besar dapat Anda temukan pada majalah Bekal Pembina. Sebagian lagi pada beberapa penerbitan lain, yaitu Harian Umum Pikiran Rakyat dan Galamedia, Majalah Pramuka, tabloid Inspirasi, buletin-buletin atau media lain. Namun (mungkin) Anda menemukan perubahan, itu memang disengaja untuk penyesuaian bentuk buku. Setidaknya menjadi berkumpul dari ceceran-ceceran artikel sebelumnya.*

You will get a PDF (2MB) file

$ 2.00

$ 2.00

To be able to receive payments, please enter your payment details.

Discount has been applied.

Added to cart