Antologi Puisi "Buah Bibir Sang Logika"
On Sale
$1.36
$1.36
KATEGORI BUKU:
Antologi Puisi
JUDUL BUKU:
Buah Bibir Sang Logika
PENULIS:
Ahmad M. Mabrur Umar
PENYUNTING DAN PENATA LETAK:
Tim CV Jejak
DESAIN SAMPUL:
Ahmad M. Mabrur Umar
PENERBIT:
CV Jejak (Jejak Publisher)
JUMLAH HALAMAN:
152 halaman
DIMENSI:
14 cm x 20 cm
ISBN:
978-602-5769-39-9
ISBN ELEKTRONIK:
978-602-5769-40-5
SINOPSIS:
“…Beri dia kembali padaku
Dialah manusia pertama yang memelukku.”
(Manusia Pertama Yang Memelukku)
“…Kau tertawa aku tertawa
Tak lagi sudi terima sendu
Baik buruk aku kau terima
Kalimat kita kalimat berkasih-kasih.”
(Kalimat Kita)
“…Apalah arti sebuah persahabatan
Layaknya apa arti sebuah nama
Terpatrilah dalam hati tentang keyakinan
Laskar Tanpa Nama inilah yang kujuluki SAHABAT.”
(Laskar Tanpa Nama)
“…Aku bertemankan ksatria-ksatria tangguh
Aku berteman mereka malaikat pengingat
Karang-karang tegar di deru ombak
Sosok-sosok abadi di nurani hati
Aku berhenti mencari-cari kawan
Kawan yang mungkin sang lawan
…”
(Berhenti)
“…Dan inilah dunia dari sudut pandangku.”
(Damai Dalam Ikhlas)
Antologi Puisi
JUDUL BUKU:
Buah Bibir Sang Logika
PENULIS:
Ahmad M. Mabrur Umar
PENYUNTING DAN PENATA LETAK:
Tim CV Jejak
DESAIN SAMPUL:
Ahmad M. Mabrur Umar
PENERBIT:
CV Jejak (Jejak Publisher)
JUMLAH HALAMAN:
152 halaman
DIMENSI:
14 cm x 20 cm
ISBN:
978-602-5769-39-9
ISBN ELEKTRONIK:
978-602-5769-40-5
SINOPSIS:
“…Beri dia kembali padaku
Dialah manusia pertama yang memelukku.”
(Manusia Pertama Yang Memelukku)
“…Kau tertawa aku tertawa
Tak lagi sudi terima sendu
Baik buruk aku kau terima
Kalimat kita kalimat berkasih-kasih.”
(Kalimat Kita)
“…Apalah arti sebuah persahabatan
Layaknya apa arti sebuah nama
Terpatrilah dalam hati tentang keyakinan
Laskar Tanpa Nama inilah yang kujuluki SAHABAT.”
(Laskar Tanpa Nama)
“…Aku bertemankan ksatria-ksatria tangguh
Aku berteman mereka malaikat pengingat
Karang-karang tegar di deru ombak
Sosok-sosok abadi di nurani hati
Aku berhenti mencari-cari kawan
Kawan yang mungkin sang lawan
…”
(Berhenti)
“…Dan inilah dunia dari sudut pandangku.”
(Damai Dalam Ikhlas)