Arah Baru Pendidikan Indonesia: Stimulus untuk Pendidikan Bercorak ke-Indonesia-an

Pola dan arah pendidikan kita selama ini, bagi sebagian orang masih sangat bias, mengingat beberapa sistem pendidikan diadopsi dari luar, kemudian diaplikasikan dalam keseharian pelaksanaan pendidikan. Bongkar pasang polapun sering mengiringi pendidikan kita. Bahkan menjadi hal yang biasa, atau boleh jadi inilah ciri khas pendidikan kita, pendidikan ala Indonesia. Tidak salah memang, karena pendidikan selalu bergerak dinamis. Namun sistem dan paradigma ini belum menjadi solusi dalam pendidikan kita.
Dewasa ini pada dunia pendidikan Indonesia, berkembang pemikiran tentang pentingnya mengubah paradigma, mencari rumusan teori pendidikan yang dapat membumi di Indonesia, sangat penting dilakukan. Setidaknya disebabkan karena dua hal.
Pertama, diduga terdapat kesalahan landasan filosofis yang diterapkan dalam dunia pendidikan ke-Indonesiaan. Hal ini ditandai dengan fenomena krisis multidimensi yang melanda negeri ini, belum juga terselesaikan sejak 1998. Artinya, sudah tujuh belas tahun (sepadan lama sekolah dasar sampai perguruan tinggi). Menurut sebagian kalangan, jika pendidikan berkontribusi dalam menangani krisis,
tentulah kita sudah terbebas dari itu.
Kedua, saat ini dianggap tepat falsafah pancasila sebagai ideologi negara universal dan mengandung berbagai keunggulan komparatif, untuk diterapkan dalam kerangka mencari solusi terhadap berbagai masalah nasional, terutama masalah pendidikan. Penafsiran Pancasila sebagai landasan pendidikan menjadi sangat penting karena pancasila akan melandasi arah dan tujuan pendidikan itu
sendiri. Maka, kemampuan diagnostik dan kompetensi aplikatif dari penafsiran pancasila sangat penting dimiliki warga negara Indonesia.